What's new?

Wednesday, February 24, 2021

Review Buku: Sambal & Ranjang


 

Judul buku: Sambal & Ranjang

Pengarang: Tenni Purwanti

Tahun terbit: 2020

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama


Jika kamu terlahir sebagai seorang perempuan, apa yang terbayang di benakmu begitu tumbuh besar? Baju warna-warni? Pernak-pernik lucu untuk menghias diri? Bagaimana jika ketika dewasa kamu dihadapkan bahwa  dunia tidak selalu berwarna-warni, sebagaimana hiasan rambut yang kamu kenakan dulu? Apa reaksimu ketika harus menerima berbagai paksaan hingga kekerasan dari orang di sekitar?

Seperti itulah kira-kira gambaran dari kisah-kisah yang tersaji dalam Sambal & Ranjang. Jangan buru-buru protes dengan judulnya yang terkesan 'panas', karena jika kamu berpikir kisah-kisah dalam buku ini mengandung unsur-unsur vulgar, tebakanmu salah. Buku karya Tenni Purwanti ini menyuguhkan 16 cerpen yang hampir keseluruhannya mengangkat isu perempuan dan kehidupan di sekitarnya. Dari sekian banyak kisah, ada tiga cerpen yang cukup menarik perhatianku: Sambal di Ranjang, Candid, dan Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa.

Sambal di Ranjang mengisahkan tentang seorang istri jago masak yang sambal racikannya begitu digemari sang suami. Saking sukanya, sebelum tidur suaminya selalu minta disiapkan makanan plus sambal. Sambal itu pun akan menjadi bekal sang suami saat dinas ke luar kota. Hingga suatu hari, saat sang istri mendapat tawaran bisnis untuk menjajakan sambal buatannya, ia harus memilih antara keinginan mengembangkan potensi atau suami yang menganggap bahwa sambal racikannya hanya boleh dinikmati suaminya seorang.

Candid berkisah tentang seorang fotografer dan modelnya yang secara diam-diam saling menyimpan rasa, namun tak tersampaikan. Hingga suatu saat mereka bertemu lagi, perasaan-perasaan itu terbongkar dan menyadarkan bahwa begitu banyak perbedaan prinsip dan pemikiran yang mereka miliki, baik mengenai hubungan hingga harga diri seorang perempuan.

Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa mengisahkan seorang laki-laki yang jatuh hati pada seorang perempuan. Meski mengetahui bahwa perempuan itu adalah korban pelecehan seksual, laki-laki itu menerima sang pujaan hati dengan lapang dada. Ia bahkan berusaha agar perempuan yang kemudian menjadi istrinya itu bisa merasa nyaman dan sembuh dari trauma masa lalunya.

Dari kisah-kisah dalam Sambal & Ranjang, kita akan menemukan banyak isu mengenai perempuan dan segala kerumitan hidup yang harus mereka jalani, baik dalam hidup bermasyarakat, keluarga, hingga rumah tangga. Ada saat di mana kita harus menjalani hidup dengan mengikuti aturan yang ada, berserah diri pada keadaan dan waktu. Namun ada pula saat di mana kita harus berusaha memperjuangkan hak yang kita miliki, termasuk kebahagiaan dan kewarasan diri sendiri. Hal ini sebagaimana pernyataan tokoh perempuan dalam kisah Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa,"Tidak ada yang bisa menolongku selain diriku sendiri.". 

Tentunya sambil memperjuangkan diri, kita harus tetap minta petunjuk terbaik dari Sang Pencipta. Banyak hal yang bisa kupetik dari kisah-kisah di Sambal & Ranjang ini, di antaranya bahwa perempuan juga makhluk hidup yang butuh dihargai dan didengarkan, dan di balik ganasnya dunia, masih ada orang-orang baik yang memahami hal tersebut.