What's new?

Thursday, June 18, 2020

Review Buku: Pak Supi: Kakek Pengungsi


Judul Buku: Pak Supi: Kakek Pengungsi
Pengarang: S. Rukiah Kertapati
Jumlah halaman: 98
Penerbit: Ultimus

Apa jadinya jika anak-anak sejak dini tumbuh di tengah lingkungan yang kerap memberi contoh buruk seperti memfitnah atau menggunjing orang tanpa memgetahui kebenarannya? Tentu sebagai peniru ulung, anak akan menganggap apa yang dilihat di sekitarnya adalah hal wajar yang patut ditiru, tanpa menyadari bahwa hal itu sebenarnya bukan sesuatu yang benar untuk dilakukan. Seperti itulah gambaran lingkungan tempat tinggal Abas di buku cerita anak Pak Supi: Kakek Pengungsi.

Buku ini mengisahkan tentang Pak Supi, seorang tua pendatang baru di Kampung Sukarapih. Sejak kepindahannya, Pak Supi dikenal sebagai seseorang yang pendiam dan selalu tampak murung. Ia tidak pernah bicara dengan siapa pun di kampung itu. Berbagai macam gunjingan diarahkan warga padanya, bahkan Pak Supi disebut-sebut sebagai ahli tenung. Makin ngeri lah warga untuk mendekatinya, terutama anak-anak. Hingga suatu hari seorang anak bernama Abas bersama dua temannya mengintip ke dalam gubuk kecil Pak Supi. Betapa terkejut mereka mendapati Pak Supi yang selalu muram itu sedang tersenyum bahagia sambil menimang sebuah boneka kayu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Pak Supi? Dari mana ia berasal? Benarkah ia dalang dari sebuah kebakaran dan pencurian yang terjadi di rumah salah satu warga? Apa yang Abas lakukan ketika ia mengetahui kebenaran tentang Pak Supi?

Ada perasaan campur aduk ketika membaca buku cerita ini. Rasanya ikut sebal membaca tentang warga kampung yang menggunjing serta menuduh Pak Supi yang bukan-bukan, sampai berpikir,"Kok bisa sih mereka setega itu sama orang tua yang hidup sebatang kara?". Namun di satu sisi, buku ini juga sarat akan pesan moral. Bahwa kita tidak boleh menilai orang tanpa benar-benar mengenalnya, bahwa keadilan dan kejujuram harus ditegakkan sesulit apa pun itu. Cerita ini juga mengajarkan bahwa kebohongan tidak akan bisa membuat kita merasa tenang. Buku ini juga memberi pelajaran bagi orang dewasa bahwa kita harus memberi contoh yang baik pada anak-anak dan belajar menghargai sesama.

Menemukan buku Pak Supi: Kakek Pengungsi ini bagai menemukan harta terpendam bagiku. Buku ini terbit pertama kali pada 1961 dan diterbitkan ukang oleh Ultimus di 2018, sehingga gaya ceritanya sangat khas buku-buku anak di zaman lawas. Walau begitu, buku inj masih sangat layak dinikmati di era modern ini. Buku ini hampir tidak pernah kutemui di toko buku kebanyakan, hingga suatu hari aku mampir ke online shop Pataba Store dan menemukan beberapa buku cerita anak yang cukup langka, salah satunya adalah buku ini. Buku anak-anak memang memiliki cerita yang sederhana, namun kita yang bukan anak-anak pun masih pantas membacanya, karena banyak pesan berharga yang bisa kita dapat di sana.

4/5

No comments:

Post a Comment